Mengirim email follow up lamaran kerja sering kali menjadi dilema bagi pencari kerja. Di satu sisi, pelamar ingin menunjukkan keseriusan dan ketertarikan. Namun di sisi lain, banyak yang khawatir terlihat terlalu memaksa atau tidak sopan. Oleh karena itu, memahami cara follow up yang tepat menjadi keterampilan penting dalam proses melamar kerja.
Apa Itu Email Follow Up Lamaran Kerja?
Email follow up lamaran kerja merupakan pesan profesional yang dikirim pelamar untuk menanyakan perkembangan proses rekrutmen setelah mengirimkan lamaran. Tujuan utamanya bukan untuk menekan pihak HRD, melainkan memastikan bahwa lamaran telah diterima dan tetap menunjukkan minat terhadap posisi yang dilamar.
Selain itu, email ini juga membantu HRD mengingat kembali kandidat yang potensial. Dengan demikian, follow up yang tepat justru dapat memberikan nilai tambah bagi pelamar.
Mengapa Email Follow Up Lamaran Kerja Itu Penting?
Dalam proses rekrutmen, HRD sering menangani puluhan bahkan ratusan lamaran. Oleh sebab itu, email follow up lamaran kerja berfungsi sebagai pengingat yang sopan dan profesional.
Lebih lanjut, email follow up menunjukkan etika komunikasi, ketertarikan, serta sikap proaktif pelamar. Jika dilakukan dengan benar, HRD justru menilai pelamar sebagai pribadi yang serius dan terorganisir.
Waktu yang Tepat untuk Mengirim Email Follow Up
Timing menjadi faktor krusial dalam mengirim email follow up. Mengirim terlalu cepat dapat terkesan tidak sabar, sedangkan terlalu lama bisa membuat peluang terlewat.
- Jika tidak ada keterangan waktu seleksi, kirim follow up setelah 7–10 hari kerja.
- Jika HRD menyebutkan estimasi waktu, tunggu hingga batas waktu tersebut berlalu.
- Untuk tahap wawancara, follow up idealnya dikirim 3–5 hari kerja setelah sesi berlangsung.
Dengan memperhatikan waktu yang tepat, email follow up akan terasa lebih profesional dan relevan.
Etika Penting dalam Email Follow Up Lamaran Kerja
Sebelum melihat contoh, pelamar perlu memahami etika dasar dalam email follow up lamaran kerja. Etika yang baik mencerminkan kepribadian dan profesionalisme.
- Gunakan bahasa formal dan sopan.
- Hindari nada memaksa atau emosional.
- Pastikan subjek email jelas dan ringkas.
- Gunakan alamat email profesional.
- Periksa kembali ejaan dan tata bahasa.
Struktur Email Follow Up Lamaran Kerja yang Efektif
Email follow up yang baik memiliki struktur sederhana namun jelas. Dengan struktur yang tepat, pesan akan lebih mudah dipahami oleh HRD.
1. Subjek Email
Subjek sebaiknya langsung menjelaskan tujuan email. Contohnya:
- Follow Up Lamaran – Posisi Digital Marketing
- Konfirmasi Lamaran Kerja – [Nama Posisi]
2. Salam Pembuka
Gunakan sapaan formal seperti Yth. Bapak/Ibu HRD atau sebutkan nama jika diketahui.
3. Isi Email
Isi email harus singkat, jelas, dan fokus pada tujuan follow up. Hindari cerita panjang yang tidak relevan.
4. Penutup
Akhiri email dengan ucapan terima kasih dan harapan positif, tanpa kesan menekan.
Contoh Email Follow Up Lamaran Kerja yang Sopan
Contoh 1: Follow Up Setelah Mengirim Lamaran
Subjek: Follow Up Lamaran – Posisi Content Writer
Yth. Bapak/Ibu HRD,
Saya ingin menindaklanjuti lamaran kerja yang telah saya kirimkan pada tanggal 5 Januari 2026 untuk posisi Content Writer.
Melalui email ini, saya ingin memastikan bahwa dokumen lamaran telah diterima dengan baik. Saya sangat tertarik untuk dapat berkontribusi di perusahaan Bapak/Ibu.
Terima kasih atas perhatian yang diberikan. Saya menantikan informasi selanjutnya.
Hormat saya,
[Nama Lengkap]
Contoh 2: Follow Up Setelah Wawancara
Subjek: Tindak Lanjut Wawancara – Posisi Admin Marketing
Yth. Bapak/Ibu [Nama HRD],
Terima kasih atas kesempatan wawancara yang diberikan pada tanggal 10 Januari 2026. Melalui email ini, saya ingin menanyakan perkembangan proses rekrutmen untuk posisi Admin Marketing.
Saya tetap antusias dan berharap dapat bergabung serta memberikan kontribusi positif bagi perusahaan.
Terima kasih atas waktu dan perhatiannya.
Hormat saya,
[Nama Lengkap]
Kesalahan yang Harus Dihindari Saat Follow Up
Agar email follow up lamaran kerja tetap efektif, hindari beberapa kesalahan berikut:
- Mengirim email berulang dalam waktu singkat.
- Menggunakan bahasa informal atau emotif.
- Menuntut jawaban secara langsung.
- Menyalahkan HRD atas keterlambatan respons.
Apakah Follow Up Bisa Meningkatkan Peluang Diterima?
Pada dasarnya, follow up tidak menjamin diterima kerja. Namun demikian, email follow up yang tepat dapat meningkatkan kesan profesional dan memperkuat posisi Anda sebagai kandidat yang serius.
Selama dilakukan dengan sopan dan sesuai etika, follow up justru menunjukkan kemampuan komunikasi yang baik, yang menjadi nilai penting di dunia kerja.
Penutup
Kesimpulannya, email follow up lamaran kerja merupakan bagian penting dalam proses melamar kerja di tahun 2026. Dengan memperhatikan timing, etika, dan struktur email yang tepat, pelamar dapat menyampaikan ketertarikan tanpa terlihat desperate. Gunakan template yang sesuai, jaga profesionalisme, dan tetap percaya diri dalam setiap tahapan rekrutmen.


















![Cara Jawab “Ceritakan Tentang Diri Anda” di Interview Kerja [Contoh]](https://i0.wp.com/infokerjaku.com/wp-content/uploads/2025/12/jawab-interview-kerja.png?fit=1536%2C1024&ssl=1)